Rabu, 01 Februari 2017

ANJING TIDAK MENDOMINASI MANUSIA


ANJING TIDAK MENDOMINASI MANUSIA
Rachmatdi Hatmosrojo, SH / Aang Chambaraya

    Sering kali kita mendengar pernyataan umum yang mengatakan anjingnya galak, anjingnya agresif, anjingnya dominant atau anjingnya mau mendominasi manusia.Semua pernyataan selalu ditujukan untuk menggaris bawahi kesalahan ada di posisi anjing.Padahal para anggota keluarga Chambaraya percaya bahwa Anjing Tidak Pernah Salah dan Anjing Tidak Pernah Mau Mendominasi Manusia. Mengapa. . . ?

     Hubungan antara anjing dengan manusia di mulai dari keinginan manusia untuk memanfaatkan anjing sesuai kebutuhan manusia.Dari keinginan ini maka manusia mulai memelihara anjing dan kemudian berusaha mengatur anjing dengan cara mengintimidasi hingga anjing mengikuti kemauan manusia.Yang paling menonjol dalam hubungan anjing dengan manusia adalah Keinginan manusia agar anjing selalu mengikuti manusia kemanapun manusia berada.Manusia menganggap suatu kesalahan jika anjing tidak mengikuti manusia di mana manusia berada.
     Manusia juga yang memulai keinginan agar anjing mau dan mampu melakukan segala macam yang diperintahkan oleh manusia untuk kepentingan manusia.Jika anjing tidak mau dan tidak mampu, maka manusia menganggap suatu kesalahan lagi untuk anjing. Sebetulnya rata-rata yang diinginkan oleh manusia adalah Suatu kegiatan yang Tidak Normal / bukan hal yang Wajar buat anjing sehingga sering membuat anjing tidak merasa nyaman. Tekanan dan rasa Tidak nyaman serta merasa haknya akan diambil inilah yang sering membuat anjing menjadi Agresif dan berusaha melawan sehingga seakan ingin mendominasi manusia.
     Beberapa Chambaraya telah berusaha melakukan beberapa kali riset untuk membuktikan tentang anjing galak, agresif, anjing dominant dan anjing yang ingin mendominasi manusia, di antaranya dengan cara ;

  1. Melepaskan anjing jantan yang belum atau tidak terlatih tapi menurut pendapat umum mempunyai kriteria galak, agresif, dominant, dan ingin mendominasi manusia di sebuah lapangan rumput yang berpagar keliling. Anjing ini belum pernah mengenal lapangan di mana anjing dilepaskan.
  2.  Setelah anjing beberapa menit dilepaskan di lapangan, anjing sibuk mencium setiap tempat di mana anjing berada dan kemudian di ikuti dengan kegiatan buang air kecil. Semua Chambaraya yang ada di lokasi berusaha menandai titik-titik di mana anjing membuang air kecil dari kejauhan.

TAHAP 1

  1. Di waktu anjing sedang sibuk beradaptasi dan mengindentifikasi area di tempat barunya, masuklah seorang Chambaraya ke dalam lapangan dari pintu lain tanpa mempedulikan anjing di sudut lainnya.
  2. Setelah di dalam lapangan, Chambaraya berjalan tenang bolak-balik dengan posisi berseberangan dengan di mana anjing berada.Anjing Tidak peduli dengan keberadaan Chambaraya.
  3. Beberapa menit Chambaraya dan anjing di dalam lapangan bersama, dan anjing masih sibuk sendiri dengan kegiatan alamiahnya.Hingga waktu yang di tentukan, akhirnya Chambaraya perlahan-lahan berjalan mendekati posisi atau wilayah di mana anjing jantan pernah membuang air yang jaraknya sekitar 15-20 meter dari posisi keberadaan anjing.
  4. Ketika Chambaraya semakin mendekati titik-titik di mana anjing pernah membuang air, Terlihat anjing mulai bersikap siaga dan waspada mengawasi Chambaraya dengan seksama. Perlahan-lahan anjing berjalan ke arah Chambaraya dengan badan terlihat tegang.
  5. Melihat reaksi dan tanggapan dari anjing,maka Chambarara segera berbalik badan berjalan kembali ke arah / posisi Chambaraya semula datang. Melihat Chambaraya berbalik badan menjauh dari titik-titik di mana anjing membuang air kecil, Anjing segera berhenti melangkah dan melihat terus ke arah Chambaraya dengan penuh curiga.Tidak lama kemudian anjing mencium-cium sekitar tempatnya berdiri, lalu melanjutkan kegiatan alaminya.
  6. Chambaraya yang berada di dalam lapangan berusaha untuk tidak mempedulikan si anjing yang berada berseberangan, dan Chambaraya seperti sibuk dengan dirinya sendiri.

TAHAP 2

  1. Berapa waktu kemudian Chambaraya kembali berjalan ke arah daerah dimana anjing pernah membuang air tapi di sisi yang berbeda dengan waktu pertama Chambaraya datangi.Dengan sikap tenang Chambaraya berjalan dengan tenang sambil memperhatikan sikap dan tanggapan dari anjing dengan kehadiran Chambaraya.
  2. Mengetahui kehadiran Chambaraya yang mendekati area yang pernah dijadikan tempat buang air, Anjing kembali mengawasi Chambaraya dengan sikap curiga.Perlahan-lahan anjing berjalan ke arah datangnya Chambaraya dengan sikap siap menerjang.
  3. Melihat tanggapan anjing yang sepertinya tidak bersahabat terhadap kedatangan Chambaraya, Segera Chambaraya berhenti melangkah dan segera menjauh dengan berjalan mundur sambil mengawasi kedatangan anjing yang berjalan mendekat.
  4. Sikap Chambaraya menjauh dengan cara berjalan mundur ternyata membuat anjing menggeram sambil memperlihatkan giginya seolah menantang Chambaraya, Namun anjing tidak berusaha mengejar Chambaraya tapi hanya seolah menggertak saja.
  5. Catatan.Dari kegiatan Tahap 2 ini maka dapat terlihat kalau wilayah atau teritorial di dalam lapangan sudah terbagi dua, yaitu teritorial anjing dan teritorial Chambaraya.Hal ini dapat dilihat dari sikap anjing yang tidak mengejar Chambaraya sampai ke daerah awal Chambaraya tapi hanya sampai tempat dimana anjing pernah membuang air.

TAHAP 3

  1. Berjalan dengan waktu, masing-masing berusaha memperluas area / teritorial.Anjing semakin  banyak membuang air di area yang menjauh dari Chambaraya. Sedangkan Chambaraya berusaha perlahan dan bertahap mendekati area yang di mana anjing sudah pernah membuang air.
  2. Beberapa waktu kemudian anjing mulai menyadari jika Chambaraya bertahap semakin mendekati areanya.Anjing hanya mengawasi Chambaraya dengan tatapan waspada karena gerakan Chambaraya sangatlah perlahan dan bertahap.
  3. Di kala jarak antara Chambaraya dengan area anjing hanya tinggal beberapa langkah lagi, anjing segera bergerak mendekati Chambaraya sambil menggeram. Chambaraya tetap terus bergerak masuk ke area anjing dengan penuh keyakinan dengan tidak mempedulikan kehadiran anjing. Merasa Chambaraya memasuki area yang sudah di tandai dengan membuang air beberapa waktu sebelumnya, anjing segera bergerak menyongsong Chambaraya dengan menggeram seperti hendak memberikan peringatan dan mungkin juga untuk menggertak Chambaraya agar mundur kembali ke areanya.
  4. Melihat Chambaraya seperti tidak peduli dengan peringatan atau geramannya, anjing  segera berlari dengan terlihat emosi menghampiri Chambaraya dan berusaha menyerang dan menggigit Chambaraya.Ketika anjing terlihat benar-benar ingin menyerang dan menggigit, Chambaraya berusaha menghindar dari serangan dan gigitan anjing namun posisi Chambaraya tetap berada di area sekitar tempat anjing membuang air.
  5. Anjing semakin terlihat ganas dan serius untuk menyerang karena Chambaraya seolah mengadakan perlawanan dan tidak mau pergi meninggalkan / bergeser dari posisinya.Ketika mulai terjadi kontak fisik, Chambaraya berusaha mundur hingga ke tengah lapangan sambil menolak anjing setiap hendak di serang,dan anjing terus mendesak dan mengikuti ke mana Chambaraya pergi.
  6. Hingga di suatu sudut di mana titik awal Chambaraya masuk ke lapangan, serangan anjing mulai sedikit mereda dan Chambaraya berganti mendesak anjing dengan mendorong dan berusaha mencengkramnya.
  7. Sejenak anjing berdiam diri sambil tetap menggeram penuh ancaman ke arah Chambaraya, tapi Chambaraya terus mendesak anjing hingga anjing kembali hampir ke tengah lapangan. Setelah hampir melewati setengah lapangan, terlihat anjing seperti menghindar untuk konfrontasi dengan Chambaraya.Anjing berusaha meninggalkan Chambaraya dengan berbalik badan dan berjalan kembali ke area yang pernah dijadikan tempat membuang air.
  8. Chambaraya pun meninggalkan titik perpisahan dengan berjalan mundur secara perlahan.

Dari hasil riset beberapa kali maka team Chambaraya berkesimpulan bahwa ;

  1. Anjing selalu menandai hak miliknya dengan air seninya dan anjing jantan selalu berusaha memperluas atau memperbesar hak miliknya.Anjing lebih mengutamakan memperluas atau memperbesar hak miliknya di area yang menurut indentifikasinya belum menjadi hak milik pihak lain (Tahap 1).
  2.  Anjing Tidak Mendominasi manusia tapi anjing hanya menjaga apa saja yang menjadi miliknya (Tahap 1 & 2).
  3. Anjing Tidak Mendominasi manusia tapi hanya menjaga kenyamanannya dan tidak senang kenyamanannya terganggu dan anjing tidak suka di tantang (Tahap 2).
  4. Anjing menjadi galak atau agresif di karenakan merasa terganggu atau merasa haknya akan diambil oleh pihak lain. Anjing tidak akan mengambil hak atau area pihak lain yang dianggapnya sama kuat atau lebih kuat, anjing akan mengambil hak atau area pihak lain yang dianggapnya Lemah(Tahap 3). 
  5. Ketika haknya di rebut atau diambil, Anjing akan mempertahankan dan berusaha mengusir yang merebutnya dengan cara menggeram,lalu menyerang dengan gigitan.Jika pihak yang akan merebutnya segera menghindar dan pergi meninggalkan hak milik anjing, maka anjing tidak memperpanjang masalah yang ada dengan menghentikan serangannya dan kembali menjaga hak miliknya (Tahap 3).

Anjing Tidak Mendominasi Manusia”. Jika anjing memang selalu ingin mendominasi manusia, ketika Chambaraya masuk dalam lapangan dan anjing tahu bahwa di dalam lapangan bukan hanya dirinya saja maka anjing akan segera mendatangi atau mengejar dan menyerang atau berusaha mengusir Chambaraya dari dalam lapangan.Anjing baru bereaksi dengan menggeram dan berusaha menyerang setelah Chambaraya mencoba mengambil Haknya atau masuk ke wilayahnya sehingga merasa terganggu.

Masuk ke dalam wilayah atau teritorial seekor anjing berarti mencoba mengambil Hak sang anjing.
Masuk ke dalam wilayah atau teritorial seekor anjing tanpa tata cara yang benar, berarti mengganggu kenyamanan dan menantang sang anjing” Chambaraya DTC

Jika Anda Memiliki Masalah Dengan Anjing Anda & Tidak Ada Seorangpun Yang Dapat Menolong Anda, Silahkan Hubungi Chambaraya Dog Trainer Course”


Sabtu, 03 Oktober 2015

UNIT K9 DIREKTORAT JENDERAL BEA dan CUKAI ( Unit K9 DJBC )

                                             Penambahan Anggota Unit K9 DJBC

Pendidikan & Latihan Calon Pelatih Anjing Dinas 2013





          Keluarga besar Chambaraya Dog Trainer Course bertambah 20 orang lagi di tahun 2013 dengan lahirnya 20 orang pelatih anjing pelacak yang berdinas di Unit K9 Direktorat Jenderal Bea & Cukai Indonesia hasil Pendidikan & Latihan bersama team Chambaraya Dog Trainer Course selama sekitar 3,5 bulan latihan.

Selamat Bergabung Saudara Ku Semua.
Mari Berbakti Untuk Negeri
Tantangan di depan kita . . .

Kamis, 10 September 2015

" M L " Nama Metode Melatihnya



METODE  
M L
( MENGAJAK LAGI / MAIN LAGI / MAU LAGI )
By
Rachmatdi Hatmosrojo, SH


Terpikirkan karena membaca Catatan Hasil Pelatihan 2001 - 2013 dan berdasarkan pelaksanaan riset pada ;
1.      2001-2014 di waktu kunjungan pada anjing Bermasalah.
2.      Maret 2006 di waktu pelaksanaan Pendidikan Pawang & Pelatih Anjing Deteksi di Buperta Cibubur.
3.      2003 - 2014 di waktu pelaksanaan Belajar Melatih Anjing bersama Chambaraya di Buperta Cibubur.



Semangat Mereka Membuat  Aku Tetap Bertahan Dan Berfikir.
            Penyebab saya menulis ini karena rasa Kagum dan Penghargaan saya pada semua pihak seperti para pemilik anjing yang pernah berlatih bersama Chambaraya, baik dalam pendidikan resmi maupun dalam pendidikan non resmi bersama saya dan keluarga Chambaraya.
Penyebab inilah yang menjadikan Keinginan saya untuk mulai mengumpulkan semua catatan yang ada dan mulai menulis serta memaparkan teori ini di karenakan semakin Yakinnya keluarga Chambaraya akan teori metode yang sudah kami lakukan atau terapkan serta kami sebarkan kemana-mana selama bertahun-tahun adalah merupakan Metode Chambaraya Sendiri yang ada dan Berbeda dengan metode Bonding seperti yang semula kami fikir. Namun kami selama ini tidak / belum Menyadarinya hingga belum memiliki kesepakatan Nama untuk metode yang selama ini kami gunakan. Selama ini kami hanya  menyebutkan Tarik Perhatian Anjing atau Buat Anjing Tertarik Pada Kita.


Pada waktu saya membantu pendidikan calon pelatih anjing untuk unit K9 Direktorat Jenderal Bea Cukai Pusat (DJBC Pusat) di Jakarta tahun 2013 membuat keluarga Chambaraya semakin yakin. Keyakinan kami semakin bertambah sehingga kami sepakat memberikan nama yang Pasti, bukan dengan masing-masing memberi nama atau istilah pada metode yang selama ini kami gunakan. 
Melihat kesungguhan hati calon anggota unit K9 DJBC Pusat Indonesia yang telah berlatih dengan anjing barunya sejak pertengahan bulan Agustus 2013 membuat terjadi Ikatan / Bonding di masing-masing anjing dan pelatihnya. Sebuah ikatan yang menyatukan menjadi Luar Biasa, namun ikatan ini menurut saya Bukan hanya karena Bonding saja.Karena sangat Cepat sekali terbangunnya!
            Ikatan atau Bonding yang terbentuk dan terbangun dari Kedekatan di sertai rasa Menghargai, Menghormati  atau  Respect  terhadap anjing yang menjadi Tanggung Jawab setiap pelatih / pemilik anjing membuat Tidak Mungkin menjadi semua secara bertahap menjadi Mungkin dan menjadi Kenyataan. Waktu menyatukan walau dalam Keterbatasan, Pelatih anjing dan anjingnya menjalin sebuah ikatan yang saling menghormati dan menghargai walau mereka adalah dua mahkluk ciptaan Tuhan yang berbeda derajat dan wujudnya.


Dengan berkat dan petunjuk Tuhan, membuat kami malahan berfikir kembali tentang Ikatan / Bonding dan Menghormati / Respect yang selama ini kami fikir telah diterapkan dengan Benar dalam setiap pelatihan anjing di Chambaraya.


Masihkah merupakan Ikatan / Bonding  dan Menghormati / Respect ?
   
Ikatan / Bonding merupakan hubungan yang terjadi karena adanya kedekatan di samping sikap Menghormati, Menghargai / Respect dari seorang pelatih anjing pada anjing yang akan dilatihnya.Ikatan / Bonding ini memang tidak bisa di bangun atau terjadi dengan waktu yang Singkat dalam hitungan menit atau jam jika seorang pelatih bertemu dengan seekor anjing baru.




   
Hal ini yang saya lihat dan perhatikan serta saya alami sehingga saya berfikir kembali di kala saya mengajar para calon pelatih anjing unit K9 DJBC Pusat. Mengapa rata-rata anjing yang telah menjalin ikatan / bonding dengan pelatihnya Bisa saya ambil alih dalam waktu yang singkat ? Padahal anjing-anjing ini tidak mempunyai ikatan atau tidak bonding dengan saya. Apakah hanya dengan Respect saja bisa membuat seekor anjing mengikuti kemauan saya ? Berbagai pertanyaan ada di dalam kepala saya…


Mungkinkah bisa …?” Ternyata Memang Bisa !

Dari sinilah saya mempunyai kesimpulan yang memperkuat pendapat awal saya di akhir tahun 2000 dan memulai riset ulang akan Keyakinan saya bahwa ;
“Tanpa Kekerasan / Intimidasi, Anjing bisa diarahkan atau dilatih tanpa juga harus ada Ikatan / Bonding antara pelatih dengan anjingnya asalkan pelatih bisa menarik perhatian si anjing

Sikap pelatih anjing menghormati atau menghargai (Respect) pada anjing  yang ditemuinya akan memberikan pilihan yang menentukan posisi seorang pelatih anjing, yaitu posisi ;
1.      Melakukan pendekatan pada anjing untuk membangun kedekatan sehingga melahirkan sebuah Ikatan / Bonding sebelum memberikan materi atau melatih anjingnya (Teori Ikatan / Bonding).Cara ini memang cukup memakan waktu beberapa hari hingga minggu.
2.      Menarik Perhatian anjing dan pelatih Melibatkan diri dengan kebiasaan atau hal yang akan menyenangkan si anjing,kemudian mengajak anjing menjalankan aktifitas yang menyenangkan bersama sambil pelatih secara perlahan memberikan materi atau melatih anjingnya.
Cara Chambaraya  dengan menarik Perhatian anjing ini ternyata akan membuat proses melatih anjing jauh lebih cepat, dan berjalan dengan waktu akan membuat anjing menjadi dekat serta menimbulkan sebuah ikatan antara anjing dan pelatihnya (Bonding). Cara selalu Menarik Perhatian dan selalu Melibatkan diri ini kami sebut Metode ML ( Mau Lagi / Mengajak Lagi ).

Seberapa Cepat Seekor Anjing Merespon Perintah Anda ?
Pada penerapan Metode Mau Lagi dengan Menarik Perhatian anjing lalu Anda Melibatkan diri / Mengajak, Kecepatan anjing bereaksi terhadap perintah sangat tergantung seberapa  besar  niat pelatih “ Melibatkan diri / Mengajak ” anjing dengan Menarik Perhatian pada aktifitas anjing waktu pelatih bersama anjing.
Semakin antusias Anda sebagai pelatih Mengajak anjing dan Menarik perhatian anjing maka akan semakin membuat anjing Mau dan Mau Lagi mengulangi setiap kegiatan yang dilakukan bersama Anda si pelatih. Jadi Kecepatan anjing berReaksi pada perintah Bukan bergantung pada besarnya hadiah /reward yang Anda berikan.

Menarik Perhatian anjing atau Mengajak anjing serta Melibatkan diri sebaiknya dimulai sejak pada awal pertemuan latihan atau pada awal waktu pertemuan dengan anjing. Caranya bisa dengan memberikan atau memancing sesuatu yang sangat disukai oleh anjing, seperti makanan kecil atau bermain dengan Tug / toy / bola / benda lain yang Sangat Disukai anjing tapi tidak membahayakan anjing. Setelah itu baru secara perlahan mulai tahap latihan atau memberikan materi yang sebenarnya tanpa disadari oleh anjing.
Tugas Terpenting seorang Pelatih anjing dalam menerapkan metode ini adalah Berusaha mencari dan mengetahui segala hal yang sangat disukai anjing dalam waktu sesingkat mungkin. Sesuatu yang sangat disukai anjing inilah yang menjadi Kunci penerapan Metode ML.

Metode ML atau yang sering kami sebut  dengan “Mengajak Lagi / Main Lagi / Mau Lagi” dapat juga diartikan dengan pengertian Mengikutsertakan / Melibatkan Diri yang di bentuk dan terbentuk dengan Durasi Sangat Pendek tidak seperti cara Bonding / Ikatan yang dibangun dalam jangka waktu yang  panjang. Metode ML menitik beratkan dengan berusaha Menarik Perhatian si anjing sejak pertama kali pelatih bertemu dengan si anjing.
Perhatikan kondisi saling Melibatkan diri antara anjing dengan pelatih, posisi dan waktu saat  Mengarahkan, Memberikan perintah dan Koreksi serta Hadiah, akan sangat berpengaruh pada kecepatan anjing merespon arahan dan perintah yang di maksud oleh pelatih.

Jadi sebagai catatan.
1.      Jika kita memilih salah satu metode antara menerapkan metode Ikatan atau metode Mengajak, Tetaplah diperlukan sikap Menghargai / respect pada anjing dari diri kita sebagai pelatih anjing sejak awal bertemu dengan anjing.
2.      Metode ML Dapat juga di terapkan ke binatang lain yang akan dilatih kepatuhan, ketangkasan dll, bukan hanya di anjing saja.

Aang Chambaraya - 28 Febuari 2014

Rabu, 09 September 2015

"Konsolidasi Anjing Keluarga Indonesia" Konsep Perang Rakyat Semesta Indonesia



K.A.K.I
KONSOLIDASI ANJING KELUARGA INDONESIA
KONSEP 
PERANG  RAKYAT  SEMESTA
Untuk  
-Pencegahan Dini Penyalahgunaan Narkotika Di Indonesia
By
Rachmatdi Hatmosrojo, SH
CHAMBARAYA DTC

“Rakyat di sebuah negara akan merasa mendapatkan Kehormatan Tertinggi jika secara Sukarela dapat mempertahankan Keamanan dan Kedaulatan negaranya, apalagi jika mereka memiliki Kebanggaan Kebangsaan yang kuat kepada Bangsa dan Negaranya.
Selain unsur membangkitkan nilai-nilai Kehormatan Rakyat, untuk Membangun Kebanggaan Kebangsaan yang kuat diperlukan seorang pemimpin kebangsaan yang memiliki Karakter Kebangsaan yang Sangat Kuat, untuk membangkitkan dan membangun serta membentuk Karakter Rakyat, sehingga terbangun Kebersamaan Bangsa yang juga merupakan salah satu unsur yang sangat kuat untuk mendukung terbangunnya rasa Kebanggaan Kebangsaan pada Negara dan Tanah Air”.
Aang Chambaraya


Konsep Perang Rakyat Semesta Indonesia
Banyak pihak berfikir bahwa masalah perang adalah urusan militer, jadi jangan libatkan warga Sipil. Karena ini maka akhirnya membuat menjadi sulit untuk dihindari salah pengertian. Ternyata masih banyak para pihak yang belum mengerti tentang arti sebuah Perang, apalagi tentang siasat-siasatnya.Jadi saya maklum jika mereka setiap mendengar kata “Perang” maka yang terbayang adalah hanya sebuah konflik berdarah yang diwarnai oleh suara letusan senjata api, dentingan senjata tajam yang beradu, ledakan bom, teriakkan kesakitan penuh ratapan  dan lain-lain.
Banyak pihak juga yang berpikiran bahwa Perang Rakyat Semesta sama artinya dengan “Melakukan Perang dengan melibatkan seluruh rakyat”, dan menjadikan rakyat sipil menjadi sebuah kekuatan bersenjata pada saat dinyatakan perang untuk meraih sebuah kemenangan. Pengertian yang ada pada mereka adalah merupakan hal yang wajar karena ketidaktahuan mereka akan Filosofi dari Perang Rakyat Semesta Indonesia ini. Ingat..!, ini Perang bukan Pertempuran !
Konsep perang rakyat semesta merupakan sebuah Metode Strategi produk gaya asli Indonesia yang telah terbukti keampuhannya dengan berhasil melepaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman bangsa asing dan berhasil mengusir kaum penjajah dari Tanah Air Indonesia. Konsep perang rakyat semesta juga telah membuktikan Kesaktiannya dengan telah berhasil membuat rakyat Indonesia tetap dapat mempertahankan Kemerdekaannya.
Saat ini banyak pihak yang menganggap konsep perang rakyat semesta adalah konsep usang yang sudah Kuno sehingga sudah tidak sesuai kebutuhan jaman dan tidak dapat lagi digunakan sesuai perkembangan era globalisasi dan di era informasi yang serba modern saat ini. Padahal anggapan mereka Salah Besar ! Konsep perang rakyat semesta Masih dapat di aplikasikan di era globalisasi saat ini, bahkan Harus tetap di aplikasikan !.
Wilayah Negara Republik Indonesia sangatlah luas.Jumlah tentara dan polisi yang dimiliki negara Republik Indonesia masih sangatlah sedikit atau kurang untuk mengawasi dan menjaga serta mempertahankan keamanan dan kedaulatan wilayah negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia akan HANCUR jika rakyatnya tidak aktif turut serta mengawasi dan menjaga serta mempertahankan Keamanan dan Kedaulatan negaranya dari segala sisi dan bidang.
Dalam konsep Perang Rakyat Semesta, rakyat bahu membahu turut aktif dalam perang dengan membuat kelompok-kelompok kecil bersenjata. Setiap kekuatan kelompok kecil berusaha semaksimal mungkin membuat gerakan yang untuk Memperlemah kekuatan para penjajah/musuh yang ingin bercokol di wilayah Indonesia atau mengganggu keamanan dan keselamatan rakyat Indonesia. Walaupun sangat banyak sekali kekuatan kecil dengan cara bergerilya yang melakukan gerakan untuk memperlemah kekuatan para penjajah / musuh, namun penyelesaian akhir tetap dilakukan oleh pihak pemerintah yang berwenang, yaitu Tentara Republik Indonesia atau pihak aparatur Negara Republik Indonesia lainnya.
Di Era Kemerdekaan ini, Bagaimana kita bangsa Indonesia mengaplikasikan Konsep Perang Rakyat Semesta untuk mengawasi dan menjaga serta mempertahankan Keamanan dan Kedaulatan negara Indonesia dari segala sisi dan bidang ? Sistem penjajahan modern tidak lagi dengan cara menguasai sebuah negara secara Fisik tapi cukup dengan menguasai dari tehnologi, mental, ideologi, sosial, budaya, ekonomi, phisikologi dari suatu negara.
Konsep Perang Rakyat Semesta adalah sebuah bukti Tindakan Nyata rakyat Indonesia untuk mengawasi dan menjaga serta mempertahankan keamanan dan kedaulatan wilayah negara Republik Indonesia. Konsep perang rakyat semesta membuat rakyat Indonesia melakukan Tindakan Nyata dengan membangun kekuatan-kekuatan kecil yang tersebar di seluruh wilayah negara Republik Indonesia guna mengawasi dan menjaga serta mempertahankan keamanan dan kedaulatan negara Republik Indonesia dari berbagai sisi, seperti dari sisi fisik,Tehnologi, Mental, Ideologi, Sosial, Ekonomi, Phisikologi dan Budaya.


Salah Satu Penerapan Di Masa Indonesia Sudah Merdeka

Puluhan tahun pemerintah negara Republik Indonesia telah menyatakan Perang dan Anti pada Narkotika yang beredar secara ilegal di Indonesia.Hari kian hari kondisi pengguna narkotika ilegal semakin terasa mengkhawatirkan untuk kondisi bangsa Indonesia. Korban akibat penyalahgunaan Narkotika juga semakin dapat dengan mudah terlihat dan ditemui. Lebih Tragis lagi adalah akibat ulah dari efek para pengguna narkotika mulai jatuhnya banyak korban di pihak masyarakat yang Tidak Menggunakan Narkoba.
Menurut saya,Peredaran dan penyalahgunaan Narkotika Tidak mungkin dapat di hambat atau di hentikan hanya dengan gerakan Himbauan, Penyuluhan dan atau Slogan kepada masyarakat atau rakyat Indonesia. Walaupun mayoritas masyarakat telah tahu dan melihat akibat fatal dari penyalahgunaan Narkotika, namun nyatanya tetap saja animo pengguna narkotika semakin bertambah banyak dari tahun ke tahun. Korban penyalahgunaan dan peredaran narkotika hanya dapat di hambat atau di hentikan dengan  Tindakan Nyata yang bisa langsung di rasakan akibatnya pada para pengguna dan pengedar serta pembuat narkotika ilegal.
Tindakan Nyata untuk Pencegahan korban penyalahgunaan dan peredaran narkotika harus dilakukan oleh Pemerintah negara Indonesia dengan melibatkan semua rakyat Indonesia dari semua bidang ilmu, sehingga Tindakan Nyata untuk Pencegahan dapat dilakukan sejak Dini dari semua aspek bidang ilmu. Dari aspek Ilmu pelatihan anjing dan Hobby memelihara anjing adalah salah satunya.
Pemerintah negara Indonesia harus menghimpun atau mengkonsolidasi semua sumber daya yang dapat di maksimalkan dari masyarakat Indonesia sehingga dapat melakukan Pencegahan Dini korban penyalahgunaan dari peredaraan Narkotika.Salah satu sumber daya yang dapat di maksimalkan adalah dari para pemilik anjing keluarga di Indonesia.
            Konsolidasi Anjing Keluarga Indonesia merupakan sebuah gerakan untuk Menyelamatkan dan Melindungi Keluarga rakyat Indonesia oleh masing-masing keluarga di Indonesia dengan melatih anjing yang dimilikinyanya menjadi anjing Deteksi Narkotika. Konsolidasi Anjing Keluarga Indonesia juga merupakan salah satu Tindakan Nyata untuk MENCEGAH korban dan penyalahgunaan serta peredaran narkotika di Indonesia dengan tujuan pertama di mulai dari setiap keluarga di Indonesia berusaha menjaga dan melindungi serta menyelamatkan anggota keluarganya masing-masing terlebih dahulu.

Ingat!, Perang tidak berarti atau tidak harus menggunakan kekuatan bersenjata api atau tajam sebagai senjata, melainkan berkait dengan pelibatan semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perang (war) harus dibedakan dengan pertempuran bersenjata (battle). Perang memang harus menggunakan Senjata, tapi senjata tidak selalu berupa benda tajam atau senapan api. Senjata dapat berupa apapun sesuai keperluan dari masing-masing bidang yang sedang berperang.
Perang juga tidak berarti harus dilakukan melawan Negara lain (antar Negara), tetapi perang juga dapat berupa konflik berskala besar yang terjadi dalam suatu Negara sepanjang itu berkaitan dengan masalah Keamanan, Kedaulatan, dan Kehormatan Bangsa dan Negara, seperti perang melawan separatisme, terorisme atau narkotika.
            Perang terhadap Narkotika sedang berjalan di negara Indonesia dan pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa negara Indonesia sedang dalam kondisi Darurat Narkotika/Narkoba. Aplikasi /Penerapan Konsep Perang Rakyat Semesta akan membuat setiap keluarga pemilik anjing yang telah dilatih mendeteksi Narkotika dapat turut serta aktif mengawasi peredaran Narkotika secara diam-diam di wilayahnya masing-masing dengan di mulai dari lingkungan rumah masing-masing sehingga dapat melakukan Pencegahaan Dini, Menjaga, dan melindungi, serta Menyelamatkan anggota keluarga masing-masing terlebih dahulu.
Jika anggota keluarga sudah dalam posisi aman, maka setiap pemilik anjing dan anjingnya dapat turut serta juga mengawasi lingkungan sekitar rumahnya masing-masing dari tingkat RT hingga RW sehingga masing-masing dapat  berusaha Menjaga dan melindungi serta menyelamatkan lingkungannya.
            Jika di jaman perang merebut atau mempertahankan kemerdekaan, rakyat berperang dengan senjata seadanya melawan dan menghadapi kaum penjajah yang ingin menguasai Indonesia. Kini di jaman era Globalisasi dan komunikasi yang modern, pemilik anjing keluarga dengan anjingnya berusaha Mencegah, Menghadapi dan Melawan para pengedar dan pengguna Narkotika yang berusaha merusak tatanan Sosial, Ekonomi dan Mental serta Kesehatan rakyat Indonesia.  Kegiatan yang di lakukan oleh para pemilik anjing ini adalah merupakan aplikasi yang boleh dikatakan sama dengan gerakan Gerilya yang menjadi inti bagian pelaksanaan dari penerapan Konsep dasar Perang Rakyat Semesta Indonesia.
            Konsolidasi Anjing Keluarga Indonesia” merupakan salah satu aplikasi / penerapan konsep dasar Perang Rakyat Semesta Indonesia.Konsep Perang Rakyat Semesta adalah sebuah Konsep ASLI dari rakyat dan bangsa Indonesia yang Keampuhan dan Kesaktiannya sudah terbukti dan Tidak perlu di ragukan lagi hasilnya jika diterapkan dengan Sistematik yang baik dan benar. Kesaktian konsep inilah yang membuat Konsep Perang Rakyat Semesta pernah di contek oleh beberapa negara yang sedang dalam situasi dan kondisi Perang.
            Perang Gerilya biasanya adalah perang Ideologi. Perang Gerilya adalah perang rakyat semesta, namun perang gerilya tidak berarti bahwa seluruh rakyat Indonesia akan bertempur. Perang Tidak selalu menggunakan senjata tajam dan senjata api serta luncuran bom atau roket. Seperti halnya kita bangsa Indonesia yang menyatakan perang terhadap Narkotika,maka pemilik anjing keluarga di Indonesia akan turut berperang mencegah dan menghadapi Narkotika dengan menggunakan anjing yang mereka miliki dan mereka latih untuk mendeteksi Narkotika.
            Konsolidasi Anjing Keluarga Indonesia merupakan  perwujudan Tindakan Nyata dari sebagian kecil rakyat Indonesia yang menyadari akan bahaya yang serius karena mematikan dari  penyalahgunaan Narkotika. Konsolidasi Anjing Keluarga Indonesia juga merupakan upaya mewujudkan harapan Anjing Indonesia Berguna untuk Keluarga, Masyarakat, Negara dan Kemanusiaan.

Dengan sepotong rangkaian tulisan diatas, saya ingin mencoba mengetuk kembali Jiwa  Persatuan kerakyatan Indonesia pada pemuda dan pemudi bangsa Indonesia,khususnya yang memiliki anjing di rumah untuk menjadi anjing keluarga. Sepertinya jiwa dan mental kita bangsa Indonesia telah terus terkena erosi perkembangan zaman modern sehingga sering melupakan Budaya asli Indonesia dan lebih Bangga dengan budaya asing, sehingga kita dengan sangat mudahnya digerogoti jiwa kebangsaan kita. Mari Bersatu hai para pemilik anjing di Indonesia..! Nyawa kita dan keluarga kita Terancam Narkotika.!

Berbuatlah sesuatu untuk diri Anda…
Berbuatlah sesuatu untuk keluarga Anda…
Berbuatlah sesuatu untuk Lingkungan Anda…
Berbuatlah sesuatu untuk Negara Anda…
Berbuatlah sesuatu untuk rasa Kemanusiaan Anda…
Berbuatlah sesuatu bersama Anjing Anda…
Bergabunglah  bersama kami untuk menjaga dan melindungi keluarga Anda…
Mari Rapatkan barisan dalam  ”Konsolidasi Anjing Keluarga Indonesia ”

Minggu, 30 Agustus 2015

American Pit Bull Terier




American Pit Bull Terier
Berdasarkan Hasil Riset
By
Aang Chambaraya



Pendapat yang tidak enak di dengar Banyak di tampung oleh team Chambaraya.com tentang anjing jenis Pit bull (American Pit bull Terier), diantaranya mengatakan Pit bull adalah anjing ;
1.       Jenis Buas atau ganas dan berbahaya.                                           
2.       Jenis yang tidak bisa untuk keluarga,apalagi untuk anak kecil.
3.       Jenis yang susah diatur atau diarahkan.
4.       Jenis yang susah untuk dilatih kepatuhan.
5.       Jenis yg tidak bisa dipakai untuk melacak & deteksi.
6.       Jenis yang hanya bisa memamerkan otot.
7.       Jenis yang suka menggigit tapi tidak mau melepas.
8.       DLL



Semua pendapat Miring tentang American Pit Bull Terier ini berakibat para pemula atau orang yang baru ingin memelihara anjing menjadi antipati atau Tidak Mau memelihara anjing jenis Pit bull. Yang Lebih menyedihkan lagi, banyak juga pelatih anjing yang tidak mau berurusan dengan jenis anjing Pit bull ini. Adanya Pit Bull seperti adanya ancaman sejuta teroris ….

 
Benarkah pendapat ini . . . ?

Tolong beritahu pada setiap orang yang Anda kenal bahwa Pendapat Miring tentang American Pit bull Terier Tidak Benar dan Tidak Bisa Di Pertanggung Jawabkan karena pendapat dan cerita miring tentang American Pit Bull hanyalah Mitos belaka yang Tidak pernah ada pembuktiannya.



Hasil riset dengan pelatihan terhadap 42 ekor anjing pit bull dengan berbagai karakter, Team Chambaraya Dog Trainer Course justru menemukan hal yang sebaliknya, yaitu ;
1.       Pit bull adalah anjing yang rata-rata memiliki Karakter yang Stabil dan Konsisten. Jadi BUKAN jenis anjing Buas yang Tidak Bisa berinteraksi dengan manusia atau Ganas serta Berbahaya bagi manusia.
2.       Pit bull adalah anjing yang Pantang Menyerah sebelum tercapai Keinginannya.
3.       Pit bull Bukan jenis anjing yang susah diatur atau diarahkan.
4.       Pit bull Bukan jenis anjing yang sulit dilatih kepatuhan, menjaga, melacak, bahkan merupakan anjing yang Handal untuk Mendeteksi.
5.       Pit bull Sejati Tidak Berbahaya buat keluarga dan anak-anak.
6.       Pit bull bukan hanya anjing yang memiliki kekuatan Otot yang menonjol saja. Kekuatan otot yang di miliki Pit Bull berfungsi untuk mendukung Kecerdasannya.
7.       Pit bull memang anjing yang sangat mudah dilatih untuk menggigit dengan kekuatan rahang yang dimilikinya memang sangat luar biasa, tetapi BUKAN berarti Pit bull merupakan jenis anjing yang senang menggigit secara acak atau sembarangan. American Pit Bull Terier juga merupakan jenis anjing yang DAPAT dengan mudah dilatih melepaskan gigitannya.
8.       Pit bull masih merupakan jenis ANJING dan Anjing Tidak Pernah Salah.

Bukan Hanya Masalah pada American Pitbull Terier saja,Hal yang Wajar Jika anjing menggigit manusia yang tidak dikenalnya dan atau yang membuatnya Tidak Nyaman, walaupun manusia menganggap sudah mengenal si anjing dan merasa Telah membuat Nyaman si anjing

Tidak Ada Anjing Bodoh, Karena Anjing Tidak Pernah SALAH

Semoga info ini berguna untuk Anda semua sehingga Tidak ragu untuk memelihara anjing American Pit bull Terier. Jika Anda tidak percaya, Silahkan Buktikan Sendiri !! GBU


Selasa, 04 Agustus 2015

TIDAK ADA ANJING BODOH . . . "

TIDAK ADA ANJING BODOH KARENA ANJING TIDAK PERNAH SALAH
Aang Chambaraya / 2004

FILOSOFI MANUSIA BERTOLAK BELAKANG
DENGAN
FILOSOFI ANJING


Sering saya dan para Chambaraya mendengar sumpah serapah dan tudingan kepada anjing ; “Anjing Bego !, “Anjing Bodoh !, “Anjing Nakal !, dan banyak lagi sumpah serapah dan makian serta tudingan manusia kepada anjing. Yang menyedihkan para Chambaraya, ucapan ini juga sering di lontarkan oleh para pemilik anjing terhadap anjingnya sendiri atau terhadap anjing yang di temuinya. Yang lebih membuat Chambaraya prihatin lagi,ucapan ini di lontarkan oleh orang yang juga berprofesi sebagai Pelatih Anjing. Benarkah anjing seperti yang mereka katakan….?

Yang Pasti perlu anda ketahui para Chambaraya menyadari bahwa,“Bukan Kemauan Anjing Untuk Mengikuti Kemauan Manusia karena walaupun hidup bersama manusia, anjing tetap punya dunia sendiri”. Anjing Tidak Mengerti Bahasa Manusia, dan Anjing Bukanlah Manusia.Jadi Chambaraya TIDAK PERNAH memperlakukan anjing seperti layaknya manusia! Anjing hanya menjalankan kegiatan yang membuat anjing merasa nyaman dan anjing akan selalu menjalankannya jika kegiatan tersebut menyenangkan untuk pihak anjing. Anjing paling Benci menjalankan kegiatan yang pernah membuat anjing Tidak Nyaman, apalagi kegiatan yang pernah membuat anjing merasa sakit.
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan tinggi derajatnya.Keadaan inilah yang sering menjadikan manusia sering menjadi sombong serta merasa paling Hebat dan Paling Benar jika berhadapan dengan ciptaan Tuhan yang lainnya.Manusia sering tidak menghargai ciptaan Tuhan yang lain dan cenderung meremehkannya.Rata-rata manusia memperlakukan ciptaan Tuhan lainnya seperti perlakuan Tuan besar yang keji di jaman kolonial terhadap Budaknya.
Anjing memang dibeli dan dipelihara oleh manusia tapi bukan berarti anjing Tidak mempunyai HAK! anjing mempunyai Hak yang Harus Diperhatikan oleh tuannya dengan baik dan benar.Hak yang paling Mendasar dari anjing adalah Hak Di Perlakukan Dengan Cara Yang Membuat Anjing Merasa Nyaman. Untuk membuat anjing merasa nyaman maka manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling di muliakan harus Tahu dan Mengerti Filosofi kehidupan anjing sehingga bisa memperlakukan anjing dengan Baik dan Benar serta Bijak.
Filosofi anjing bertolak belakang dengan filosofi manusia.Karena itu manusia yang sering atau selalu bersama dengan anjing minimal harus tahu dasar Filosofi hidup anjing. Jangan Menerapkan Filosofi hidup manusia kepada anjing. Jika manusia menerapkan filosofi hidup manusia kepada anjing maka yang akan terjadi adalah Timbulnya Benturan antara manusia dengan anjing,atau dalam arti lain akan tercipta Anjing Bermasalah Menurut Manusia.

Beberapa contoh perbedaan Filosofi anjing dengan filosofi manusia yang diamati Chambaraya team ;
1.   Manusia jika terkejut akan bergerak mundur lalu diam untuk beberapa waktu tanpa di sadari. 
    Sedangkan anjing jika terkejut akan bergerak maju lalu bergerak terus maju atau menghindar.
2.  Manusia jika bertemu dengan orang yang baru bertemu akan segera menatap mukanya. 
     Sedangkan anjing akan berusaha segera menghindar menatap muka anjing lain yang baru di temuinya dan segera bergerak ke samping.
3.    Manusia jika bertemu dengan orang yang baru ditemuinya akan segera menyapanya dengan tegur sapa penuh keakraban.
      Sedangkan anjing akan berusaha untuk Tidak mengeluarkan suara.
4.  Manusia jika bertemu dengan orang yang baru bertemu akan berusaha segera menyentuh orang orang tersebut dengan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
Sedangkan anjing berusaha untuk Tidak bersentuhan dengan anjing yang baru di temuinya.
5.   Manusia jika berbuat kesalahan atau berbuat salah menurut orang lain, sering kali akan di marahi, di bentak-bentak dengan suara keras dan berulang-ulang sehingga yang dianggap melakukan kesalahan akan mengerti kesalahannya dan berhenti bergerak sambil menunggu reaksi selanjutnya dari yang memarahinya.
Sedangkan anjing jika sedang melakukan kegiatan yang menurut manusia adalah sebuah kesalahan sehingga di marahi dengan Hanya di bentak-bentak dengan suara keras dan berulang-ulang maka anjing akan menganggap bahwa manusia yang memarahinya berusaha memberikan semangat atau pujian terhadap kegiatan yang sedang dilakukan sehingga anjing semakin terus melakukan kegiatannya bukan menghentikan kegiatannya.

Bagi Chambaraya adalah sia-sia jika manusia Hanya membentak-bentak, berteriak-teriak, banyak bersuara atau banyak bicara pada anjing yang sedang melakukan kesalahan atau perbuatan yang Menurut manusia adalah hal buruk. Apa yang menurut manusia adalah buruk, belum tentu buruk untuk anjing. Malahan yang menurut manusia buruk, bagi anjing adalah hal yang NORMAL saja.
Manusia berkeinginan agar anjing mengikuti semua keinginannya, jadi manusia HARUS tahu dan mengerti cara terbaik menyampaikan keinginan manusia kepada anjing.Hal ini wajib dilakukan manusia  agar terhindar dari Salah Faham dan penindasan pada anjing, sehingga nantinya akan mempermudah proses anjing mengikuti keinginan manusia.

“Tekanan dan Kekerasan pada Anjing akan membuat anjing TAKUT. Jangan jadikan anjing Anda Patuh karena takut pada Anda tapi jadikan anjing Anda patuh karena menghormati / respect pada Anda”.


Rachmatdi Hatmosrojo, SH

Leader & Founder Chambaraya DTC